Pada
kesempatan yang baik ini, dalam rangka menyambut hari pendidikan nasional 2 Mei
2012, penulis mengangkat suatu masalah di
dalam dunia pendidikan di negara Indonesia yang dialami sebagian besar pelajar
di Indonesia. Dalam hal ini, temanya berupa bagaimana mencintai pelajaran yang tidak dicintai.
Berawal dari kata cinta dimana makna cinta itu sendiri ialah rasa perhatian
lebih dan suka terhadap suatu hal sehingga membuat diri selalu ingat
terhadapnya. Rasa cinta tidak hanya timbul dari hati ke hati tetapi dari hati
ke benda atau kepada suatu nilai tertentu bahkan terhadap suatu kebiasaan.
Setiap
perbuatan ataupun ucapan manusia harus dilandasi dengan rasa cinta, karena
apabila suatu pekerjaan tidak dilandasi dengan rasa cinta maka akan memberikan
hasil yang tidak maksimal bahkan buruk. Begitu juga dengan belajar yang
merupakan suatu kewajiban setiap manusia. Dalam dunia pendidikan khususnya di
Indonesia, terdapat ragam permasalahan yang begitu kompleks dalam proses
belajar dan tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata oleh pemerintah kita. Karena
jika lalai dalam menanganinya, akan mendatangkan problema baru yang akan meluas
di sektor lainya dalam kehidupan.
Menyadari
dan memahami hal ini pemerintah bersama dengan lembaga pendidikan di Indonesia
menggalakkan sistem pendidikan berkualitas yang salah satunya melalui
multimedia seperti tayangan yang berlandaskan edukasi. Dimana tayangan tersebut
tidak hanya memberikan nilai edukatif belaka tetapi mampu menarik minat para
pelajar yang menyaksikanya. Misalnya diiringi dengan musik, permainan, dan
canda tawa maupun quis.
Sistem
ini memberikan bantuan terhadap para pelajar yang tidak mencintai salah satu
atau lebih pelajaran sekolah dan banyak direspon oleh pelajar dimulai tingkat
SD hingga SMA. Tetapi walaupun demikian pemerintah juga memandang perlu bantuan
moral dan usaha dari masyarakat pada umumnya, tidak hanya lembaga pendidikan. Disini
masyarakat berperan dalam memperhatikan dan menanggulangi sikap-sikap para
pelajar yang tidak mencintai pelajaran sekolah misalnya saja dengan cara
mengadakan sayembara dalam memberikan solusi demi menyelesaikan masalah di
dunia pendidikan baik berbentuk karya tulis maupun pidato.
Sebelum
mengakhiri tulisan ini penulis memberikan beberapa tips ampuh yang dapat
membuat kita yang membenci suatu pelajaran menjadi mabuk cinta kepada pelajaran
tersebut. Tidak hanya untuk orang yang membenci pelajaran tetapi juga
diperuntukkan bagi orang yang selera belajarnya masih kurang.
1. Memahami
pilosofi dari suatu pelajaran, yakni memahami serta merenungkan hakikat dan
tujuan dari adanya ilmu tersebut. Tips nomor satu ini sangat pantas dijadikan
permulaan untuk mencintai suatu
pelajaran karena tips ini penulis alami dan terapkan sendiri ketika duduk di
bangku 6 SD. Dan hasilnya pun memuaskan dengan meraih juara kelas dan mendapat
nilai UN tertinggi di SD
2. Masuklah
dan bergaul kedalam lingkungan yang mencintai pelajaran yang tidak disukai
tadi, misalnya kelompok belajar atau team olimpiade. Dengan demikian akan dapat
menimbulkan motivasi dan semangat yang membara sehingga akan memunculkan bakat
yang sesungguhnya dari dalam diri
3. Perhatikanlah
dunia luar. Terdapat berjuta informasi bermanfaat yang bisa didapat mengenai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh selalu mencari tahu
berita-berita baik dari media visual maupun non visual. Dalam hal ini akan
memberikan kontribusi kepada diri kita untuk lebih tertantang dan tentunya membuat
kita mencintai pelajaran tersebut secara bertahap. Tapi satu hal yang patut
kita waspadai terhadap segala bentuk tayangan dan bahan bacaan yang tidak
bermanfaat seperti kartun dan sinetron, yang dapat menyita waktu para pelajar
pada umumnya. Tidak hanya itu, tayangan semacam ini mampu menimbulkan
kemerosotan moral pelajar, yang faktanya telah banyak terjadi belakangan ini.
4. Perbanyaklah
ibadah dan selalu untuk intropeksi diri. Tips yang terakhir ini memberikan
perlindungan yang kuat terhadap iman dan taqwa kita sehingga mendongkrak
semangat belajar yang tak putus-putusnya sehingga jauh dari rasa jenuh dan
tidak suka terhadap pelajaran di sekolah.
Akhirnya penulis tutup
dengan kesimpulan, bahwa dengan berpedoman kepada tips-tips diatas akan dapat
membantu mengatasi rasa benci terhadap pelajaran di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar